Fakultas Psikologi

Petualangan Mahasiswa PMM “MAHATTA” dalam Eksplorasi Keberagaman Budaya di Bangunan Sejarah Arca Totok Kerot

Tau gak sih kalian apa itu pmm? Pmm adalah sebuah program dari pemerintah untuk menumbuhkan
rasa cinta mahasiswa terhadap keberagaman budaya tanah air serta mendorong penguatan dan perluasan
kompetensi akademik mahasiswa. Program ini bertujuan membangun rasa toleransi di kalangan
mahasiswa melalui ruang-ruang perjumpaan yang terbentuk melalui aktivitas pertukaran mahasiswa dan
eksplorasi keberagaman budaya Indonesia. Saya Nisa Azzahara mahasiswa dari Universitas Islam Riau
berkesempatan mengikuti pertukaran mahasiswa di universitas Airlangga. Di sini saya bergabung di
kelompok modul nusantara bernama “MAHATTA”. Kelompok ini berada di bawah bimbingan, Bapak
Diansanto Prayoga, S.K.M., M.Kes., dan juga Liaison Officier Mahatta yaitu mba Huuriyah.

Program kebinekaan menjadi hal yang menarik, bagi pertukaran mahasiswa merdeka. Untuk
mengenal lebih dalam akan nilai sejarah dan budaya di Surabaya dengan melakukan perjalanan ke
tempat-tempat wisata. Salah satu destinasi wisata yang penuh akan sejarah kemistisannya, yang kelompok
“Mahatta” kunjungi pada tanggal 27 Oktober 2023 yaitu Patung Arca Totok Kerot. Arca Totok Kerot
adalah sebuah patung raksasa yang terletak di Desa Bulupasar, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, Jawa
Timur. Patung ini memiliki sejarah yang panjang dan legenda yang terkait dengan Raja Sri Aji Jayabaya
yang memerintah pada tahun 1135 hingga 1157 Masehi. Arca Totok Kerot sendiri adalah prasasti
peninggalan Raja Sri Aji Jayabaya yang memerintah pada masa Kerajaan Kediri. Raja Sri Aji Jayabaya
dikenal sebagai raja yang sangat terkenal dengan kesaktiannya di masa itu. Bukti atas kekuatan sakti
mandragunanya dapat ditemukan di Arca Totok Kerot yang menceritakan cerita rakyat dari Kerajaan
Kediri.
Konon, patung Arca Totok Kerot merupakan benda hidup dan sering mendatangi orang secara
langsung atau dalam mimpi menjelma menjadi putri cantik dengan penampilan khas putri kerajaan. Arca
Totok Kerot memiliki ciri-ciri berupa raksasa dengan rambut panjang dan terurai, sedang berpose jongkok
beserta mata melotot, kalung, dengan lengan kiri yang putus. Arca ini diketahui sudah ada sejak
penjajahan Jepang, dan lengannya dikabarkan putus karena penjajah Belanda meminta mengangkat arca
itu ke lokasi tersebut, sehingga lengan tersebut jatuh dalam prosesnya.
Dalam kegiatan modul Nusantara kelompok Mahatta, mahasiswa dapat memperoleh wawasan
sejarah Kerajaan Kediri dan nilai-nilai budaya dalam legenda tersebut. Kami juga dapat menggali seni
dan arsitektur masa lalu serta memahami nilai spiritual dan kepercayaan masyarakat lokal terhadap
patung Arca Totok Kerot ini. Selain itu, kunjungan ini menyoroti pentingnya pelestarian warisan budaya,
memberikan pengalaman yang komprehensif tentang sejarah, budaya, seni, dan spiritualitas bagi kami.
Arca totok kerot ini juga menjadi salah satu destinasi wisata yang wajib di kunjungi oleh para wisatawan
saat mereka berkunjung di Kabupaten Kediri.
Arca Totok Kerot adalah sebuah peninggalan sejarah yang sangat penting bagi masyarakat Kediri
dan Indonesia, karena mengandung nilai-nilai sejarah dan budaya yang kaya. Oleh karena itu, menjaga
dan memahami warisan berharga ini bukan hanya tanggung jawab masyarakat Kediri, tetapi juga seluruh
Indonesia. Semoga kesadaran akan pentingnya Arca Totok Kerot terus diperkuat, sehingga generasi
mendatang dapat terus merasakan kekayaan nilai sejarah dan budaya yang terkandung di dalamnya.

Facebook
Twitter
LinkedIn